Pengakuan Seorang Patah Hati

Tidak ada yang buruk dari perpisahan. Tuhan selalu meninggalkan makna tersembunyi di baliknya, makna yang mungkin tidak kita pahami saat itu. Sama seperti kisahku dengannya—berakhir tiba-tiba, tanpa alasan yang kuat. Sudah hampir setahun sejak dia meninggalkanku di sini, sendirian.


Mungkin Tuhan sedang menyelamatkan salah satu dari kami dari sesuatu yang berbahaya. Meskipun dalam hatiku, aku percaya tidak satu pun dari kami yang buruk; kami biasa saling melengkapi seperti matahari yang menuntun jalan atau hujan yang menghapus rasa sakit.


“Sepertinya kisah kita harus berakhir di sini,” katanya malam itu.


Aku terdiam, seolah-olah petir menyambarku. Aku berpikir tentang seberapa jauh aku telah datang untuknya, seberapa besar harapan yang telah kuperjuangkan. Tetapi sekarang, dia memilih untuk mengakhiri semuanya. Aku duduk diam di sudut duniaku, pikiranku linglung.


"Mungkin aku baik, tetapi tidak cukup baik dalam hal-hal tertentu," bisikku pada diriku sendiri.


Bulan demi bulan berlalu, dan aku mulai terbiasa dengan apa yang telah kupaksakan pada diriku sendiri—hidup tanpanya. Ternyata kata-kataku, "Aku tidak bisa hidup tanpamu," hanyalah kebohongan. Sebenarnya, aku baik-baik saja tanpanya.


Satu hal yang melekat dalam diriku hingga hari ini adalah pelajaran: ketika hatimu hancur, berdamailah dengan dirimu sendiri terlebih dahulu. Pada akhirnya, kamu akan menerima kenyataan yang kamu jalani, tidak peduli seberapa pahitnya itu.


Setahun kemudian, aku melihatnya lagi, dari kejauhan.


"Hai, apa kabar?" tanyanya.


"Aku baik-baik saja," jawabku sambil tersenyum.


Bagiku, tidak peduli seberapa menyakitkan masa lalu, masa lalu menjadi guruku yang paling hebat. Masa lalu mengajarkanku dengan cara yang manis dan kasar, sehingga ketika aku bertemu dengan cinta sejatiku, aku akan menjadi versi terbaik dari diriku sendiri.


Perpisahan bukanlah sesuatu yang harus disesali. Sebaliknya, kita harus melepaskannya dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana-Nya sendiri untuk membawa kita kebahagiaan. Mungkin kebahagiaan itu bukan bersama orang yang meninggalkan kita.


"Saya percaya bahwa betapa pun pahitnya kenangan itu, kenangan itu tidak dimaksudkan untuk dilupakan, melainkan untuk dikenang dengan cara yang tidak lagi menyakitkan." Itulah saya sekarang—seseorang yang telah melupakan masa lalu.







:

       

Tidak ada komentar:

Karya Fotografi

Karya Fotografi
Karya Fotografer Christian Yohanes
Traffic Exchange