Sebenarnya
dalam berpikir kita menjalankan salah satu dari 3 fungsi berikut ini :
- Membangun Pengertian
- Mengambil Kesimpulan
- Melakukan Pemilihan/Pendapat/Keputusan.
Selama ini
yang dimaksud bahwa kita senantiasa berpikir adalah fungsi membangun pengertian
yang dimiliki oleh proses berpikir. Setiap kita bertemu dengan sesuatu yang baru
maka kita berusaha membangun pengertian atas realita yang baru. Dan pada
kenyataannya kita hampir tidak pernah menemukan suatu yang benar-benar sama persis
baik bentuk, situasi dan kondisinya. Maka karena itu kita hampir senantiasa
membangun pengertian-pengertian yang baru. Oleh karena itu, dalam metode
diskusi yang akan menyampaikan berbagai pendapat yang memungkinkan terjadinya suatu perbedaan,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun pengertian yang sama terhadap
hal yang hendak didiskusikan. Jika hasil pengertian kita ini tidak langsung
digunakan, karena motif berpikir kita tidak sedang ingin memecahkan masalah atau hanya karena sekedar ingin tahu (kuriositas), maka pengertian ini disimpan dalam
memori dan sewaktu-waktu kita pakai ketika dibutuhkan.
Setelah membangun pengertian, individu baru bisa memasuki fungsi selanjutnya.
Ketika kumpulan pengertian yang kita miliki digunakan untuk diskusi atau
memcahkan masalah, tidak lantas kita hanya memiliki satu pengertian/pemahaman
saja. Justru kita akan membandingkan seluruh pengertian yang berhubungan dengan
obyek masalah. Dari berbagai pengertian itu kita memilih salah satu yang
menurut kita benar atau pas dengan kita. Inilah yang disebut dengan membangun
kesimpulan. Fungsi kedua ini dibutuhkan untuk kemudian kita mengambil
sikap/keputusan/respon atas hal yang kita pikirkan.
Mekanisme
Kerja Pikiran
Mekanisme kerja pikiran sebenarnya tidak berbeda dengan perasaan. Perbedaannya
hanya terletak pada prinsip kerjanya. Kalau perasaan menggunakan prinsip kerja
berdasarkan kesenangan maka pikiran menggunakan prinsip kerja
kelogisan/benar-salah. Apa yang dipikirkan itu tidak berhubungan dengan
enak-tidak enak, nikmat-tidak nikmat, atau senang-tidak senang, tetapi
berbicara tentang benar-salah, baik-buruk. Sehingga secara alamiah, berpikir
akan mengarahkan individu untuk melakukan respon berdasar kebenaran.
Lantas
bagaimana dengan orang yang lebih memilih satu hal yang salah meski ia tahu itu
adalah salah. Seperti ketika orang mencuri, melacur, membunuh dan menganiaya,
sebenarnya ia tahu bahwa itu adalah perbuatan yang salah tapi mengapa tetap
dipilih sebagai respon. Setelah membaca mekanisme kerja perasaan anda pasti
bisa menjawab, penyebabnya adalah karena ada interupsi dari perasaan. Orang
tersebut tidak memilih kebenaran tapi kesenangan. Dengan melakukan perbuatan
yang salah mereka merasakan kesenangan atau kepuasan. Jadi, pikiran dan
perasaan dapat saling mengintervensi proses alamiah masing-masing fungsi jiwa
tersebut.
Pada penjelasan di atas saya membuka istilah pikiran dan perasaan dalam pengertian pada umumnya. Mari kita perdalam pemahaman kita mengenai identifikasi pikiran dengan mengenal struktur dan sistematis dari pikiran manusia.
Seperti yang Anda tahu bahwa saya adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro di salah satu Universitas di kota Bandung yang selalu membahas fenomena yang masih menjadi rahasia misterius dalam kehidupan manusia dalam pembahasan yang logis dan sistematis. Karena itu mari ikuti penjelasan mengenai struktur dan sistematis pikiran manusia sesuai dengan hasil observasi ilmiah yang saya lakukan.
Untuk lebih memahami tentang struktur dan sistematis pikiran manusia saya mengidentifikasinya ke dalam beberapa bagian.
Hardware (perangkat keras) : Brain (Otak Manusia)
Software (perangkat lunak) : - Concious Mind (Pikiran Sadar)
- Subconcious Mind (Pikiran Bawah Sadar)
Program (instruksi/perintah): Sugesti, ide, inspirasi
Pada dasarnya struktur pembentuk dari pikiran manusia terletak pada 3 poin penting di atas. Mengapa saya menggunakan istilah komputerisasi dalam menjelaskan sitematis kinerja pikiran?
Faktanya adalah "Komputer (alat hitung) merupakan aplikasi nyata dari sistem pikiran manusia"
Beberapa orang biasa mengidentifikasi pikiran/struktur otak manusia ke dalam dua bagian, yaitu otak kiri (concious) dan otak kanan (subconcious). Otak kiri(concious) berisikan hal-hal berupa logika, verbal, linier, analisa, rasional, eksplisit, rangkaian dan hal lainnya yang berfungsi melakukan penyaringan terhadap informasi yang ingin masuk ke dalam sistem pikiran. Sedangkan otak kanan (subconcious) berisikan intuisi, non-verbal, visual, kreatifitas, holistik, artistik, humoris dan lainnya.
Saya hanya ingin memperbaiki beberapa pengertian yang menurut saya keliru dari penilaian umum kebanyakan orang mengenai sistem pikiran manusia. Berdasarkan observasi yang saya lakukan, semua bentukan informasi yang masuk ke dalam sistem pikiran tidak dapat dikelompokan berdasarkan bagian otak kiri dan kanan. Saya melakukan beberapa percobaan yang menimbulkan sebuah pemahaman baru dilihat dari dominasi proses kerja dari dua bagian otak tersebut. Semua informasi dapat diterima oleh kedua bagian otak manusia dalam kondisi tertentu.
Pertanyaannya begini...
Apakah otak kanan mampu melakukan proses terhadap hal-hal yang berkaitan dengan logika, verbal, rasional, rangkaian dan lainnya?
Saya jawab, BISA.. Bahkan SANGAT BISA..
Berdasarkan percobaan-percobaan yang saya lakukan, saya lebih senang menggunakan istilah concious dan subconcious dalam identifikasi sistem kerja pikiran. Identifikasi ini lebih mudah untuk dimengerti dan terbukti jelas dalam realita kehidupan manusia.
Mari kita mulai melakukan identifikasi terhadap sistematis pikiran manusia tersebut.
Prinsipnya sangat sederhana, semua sugesti/ide/inspirasi dari luar yang ingin masuk ke dalam sistem kerja pikiran manusia pertama kali akan hadir dalam ruang concious (pikiran sadar manusia) dan melewati proses identifikasi atau penyesuaian terhadap informasi yang tersimpan di dalam ruang subconcious (pikiran bawah sadar manusia). Bagian yang melakukan pertimbangan terhadap kesamaan informasi tersebut bernama critical mind (faktor kritis pikiran manusia). Jika informasi dari luar tersebut sesuai dengan informasi yang tersimpan di dalam ruang subconcious (pikiran bawah sadar manusia), maka critical factor akan terbuka dan informasi dari luar tersebut diijinkan untuk masuk ke dalam ruang subconcious (pikiran bawah sadar). Selanjutnya subconcious mind (pikiran bawah sadar) akan memberi instruksi/perintah untuk direspon oleh tubuh manusia. Subconcious Mind (pikiran bawah sadar) memiliki peranan yang dominan dalam mengendalikan sikap, tingkah laku, respon dan keputusan dari individu manusia.
Lalu bagaimana dengan keterhubungan pikiran dan perasaan manusia?
Perasaan adalah buah dari pemikiran subconcious (pikiran bawah sadar).
Perhatikan tingkah laku anak balita (usia di bawah lima tahun). Tindakan maupun keputusannya bergantung kepada perasaannya. Insting tajam dan gerakan spontan sering keluar tanpa disadarinya. Seorang anak balita tidak pernah melakukan pertimbangan untuk setiap hal yang dilakukannya. Mengapa demikian? Karena ruang subconcious (pikiran bawah sadar) seorang anak balita belum banyak dipengaruhi oleh program-program dari luar dirinya dan masih sangat bergantung pada naluri alami yang dimilikinya.
Coba perhatikan kondisi kita saat ini..
Seringkali kita kehilangan kepekaan terhadap perasaan dan melakukan banyak pertimbangan terhadap perasaan baik yang menjadi insting naluri yang kita miliki sejak lahir. Ironisnya adalah justru pertimbangan-pertimbangan yang kita lakukan justru membuat kita salah merespon perasaan baik yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan kita.
Berapa banyak ibu yang membuang anaknya karena alasan ekonomi?
Berapa banyak wanita yang memilih pernikahan dengan pria jahat dan bertahan dalam kesedihan sepanjang hidupnya?
Berapa banyak orang yang melakukan tindakan bunuh diri karena depresi yang dihadapinya?
Banyak orang yang akhirnya bertindak salah karena terlalu banyak sugesti negatif yang mempengaruhi kehidupannya. Banyak orang yang mulai kehilangan kepekaan terhadap cinta karena tersugesti rasa sakit yang berakar dalam pikiran bawah sadarnya. Banyak wanita yang akhirnya menggugurkan buah hatinya karena pertimbangan bodoh yang disugestikan ke dalam pikiran bawah sadarnya.
"PRIA IDAMAN hadir untuk MEMBANGUN KEHIDUPAN. Memperbaharui stigma dan pemikiran dengan CINTA dan KARAKTER POSITIF." - Christian Yohanes
Dalam ebook
10 Kunci SUKSES PRIA IDAMAN Full Version saya menjelaskan banyak rahasia yang bermanfaat bagi Anda untuk meningkatkan kebahagiaan dalam kehidupan Anda bersama wanita idaman Anda. Download versi GRATIS
https://www.youtube.com/watch?v=G7AnCa9kjGg nya dan lakukan perubahan mulai dari SEKARANG!